Sepotong Hati

Luka. lalu biarkan dia pergi, mungkin untuk sesaat atau malah selamanya? Tidak kurasa itu tidak cukup untuk menguncangkan perut bumi ini. Tapi, apa salahnya kita coba. Mencari sesuatu yang lebih berarti. Sudah-sudah hapus semua pedihmu, lukamu dan semua tentang kesedihan itu.
Biarlah cerita itu berlalu, tak ada gunanya kau menggenang! hanya bisa membuat kepalamu pecah, dan isi kepalamu yang menggerut itu berhamburan kemana-mana, dimakan kucing, dimakan anjing! menjijikkan. Kita semua tahu tentang cerita itu, sepotong kayu pun tak akan marah bila daunnya jatuh oleh tiupan angin, menyebalkan.
Ini semua kisah tentang sepotong hati, bukan brain! hilang di gonggong kucing.
Warnanya merah mirip darah, tapi engkau tahu isinya pada dalam gumpalan daging itu! tak akan terjawab, bagaimana tentang dirimu.

Catatan Kecil Oleh Fahry Alamsyah

0 Response to "Sepotong Hati"

Posting Komentar