Peran Pemuda

Danti Cipta Sari
Mahasiswi Universitas Sriwijaya

 
"Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman  kepada Tuhan mereka dan kami tambahkan mereka petunjuk ." (Al-Kahfi: 13)

    Pemuda, sosok raga yang tak kenal lelah. Yang selalu memliki semangat bergelora. Memiliki berjuta ide dalam tempurung kepalanya. Memiliki idealis tinggi pada pemahamannya dan tak kenal lelah untuk berhenti mencoba.

    Bukan tanpa alasan Tuhan menciptakan fase muda, dimana fase muda ini adalah pusat terhimpunnya kekuatan dari perjalanan hidup manusia. Ada amanah yang harus diembannya, tidak cukup hanya di emban namun juga sangat layak untuk di perjuangkan.
     Setidaknya, ada tiga peran pemuda. Pertama, sebagai Agent Of Changes. Sejarah telah mencatat bahwa dalam kemerdekaan Republik Indonesia tercampur peran pemuda dalam meraihnya. Tentu masih ingat oleh kita, jikalau saja para pemuda tidak mendesak untuk segera membacakan proklomaso kemerdekaan, yang menculik Ir. Soekarno sebelumnya, berkemungkinan besar hari kemerdekaan kita tidak akan menjadi tanggal 17 Agustus 1945, bisa jadi akan di perlama.
     Kedua, Social Control. Dimana pada peran ini pemuda adalah bagian dari pengkontrolan tindak-tanduk dari proses pemerintah. Tentu dengan sikap idealisnya  pemuda setidaknya menjadi lebih "Steril" dibandingkan dengan kalangan pemerintah yang sebagian besar pemahaman idealisnya sudah luntur tergerus dengan kepentingan pribadi dan kepragmatisannya.
     Ketiga, Iron Stock, dimana disinilah kita adalah penerus peradaban bangsa ke depan. kita yang akan menjadi perpanjangan tangan atas kemajuan sebuah bangsa. Kita akan menentukan, mau dibawa kemana bangsa kita kedepan?
     Ketiga peran di atas, tidak akan pernah tunai kita perjuangkan jikalau hanya dengan memenangkan ajang mencari bakat? Yang mengukur dengan seberapa merdu suaranya, seberapa lincah goyangannya, seberapa indah rupanya, atau seberapa pintar ia 'berbohong' di depan kamera (baca: akting-pen). Jikalau begitu adanya, maka para pemuda-pemudi negara ini sebagian besar hanya akan menjadi budak kapitalisme dari pemilik modal di dunia hiburan.
     Kita memiliki waktu dan kesempatan yang lebih banyak untuk di pergunakan dalam mengembangkan potensi kita. Kita butuh bekerja cerdas, tak hanya kerja keras. Kita butuh keyakinan yang berlandas pada Tuhan Yang Maha Kuasa, tak hanya bergerak sesukanya. Kita butuh modal yang banyak (baca: ilmu-pen), tak hanya bertindak asal. Maka dari itu seorang pemuda haruslah mencintai proses pembelajaran. Baik secara teoristis, belajar secara formal, maupun belajar dalam realistis kehidupan. Lalu merangkai konsep pemikiran untuk mewujudkan kehidupan dunia dan akhirat.
    Sebagai pamungkas, marilah kita patrikan dalam hati isi nasihat dari Hasan Al-Banna kepada para pemuda. "Beranjak dari sini, sesungguhnya banyak kewajiban kalian, besar tangung jawab kalian, semakin berlipat hak-hak umat yang harus kalian tunaikan, dan semakin berat amanat yang terpikul di pundak kalian, kalian harus berpikir panjang, banyak beramal, bijak dalam menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat; dan hendaklah kalian mampu menunaikan hak-hak umat ini dengan sempurna."

0 Response to "Peran Pemuda"

Posting Komentar