Elliya part 2

 Cerbung: Fahry Alamsyah

Ilustrasi: Kamba Online
Malam itu sungguh bukan malam yang baik untuknya, berjalan di bawah rembulan yang tak menunjukkan keindahan cahayanya. Wajahnya menunjukkan wajah tak bahagia, air mengalir membasahi setiap lekuk pipih ibu satu anak itu. Sementara luka lebam di wajah dan di lengannya tak bisa menyembunyikan rasa perih dalam hatinya.
“Eduardo” lirih Elliya, Eduardo bukan. Bukan nama lelaki kasar itu, entah siapa Eduardo? yang pasti Eduardo orang yang sangat berarti baginya, tapi kini kenyataannya ia harus berpisah dari lelaki itu.
Angin berhembus tak bersahabat, cahaya purnama itu pun perlahan-
lahan pudar tertutup oleh gumpalan awan gelap, nasibnya sama seperti nasib ribuan bintang-bintang indah. Butiran-butiran itu menghambur,
melepaskan diri dari awan gelap, baju Elliya basah kuyup akibatnya kian menambah perih terasa di luka lebamnya. Elliya duduk tersungkur di pinggir jalan, ia merasa tak mampu lagi meneruskan perjalanan yang tiada arah itu.
Sorotan lampu mobil mengarah ke wajahnya, mobil sedan silver keluaran Jepang. Seorang wanita turun dengan membawa payung menghampiri Elliya yang tak bertenaga.
“Mbak Elliya!” ucap wanita berrambut setengah pirang itu. Elliya menggangkat wajah, menunjukkan luka-luka lebam.
“Ya ampun! Mbak Elliya kenapa?” Elliya diam tak menjawab. Wanita itu langsung membopong tubuh Elliya untuk di bawa kedalam mobil.
“Mas tolong bantuin.” teriak wanita bersepatu hak tinggi itu kepada seorang laki-laki yang masih berada di dalam mobil, tidak membutuhkan waktu lama laki-laki itu pun keluar memayungi wajahnya dengan telapak tanggan.
“Mas tolong bantuin Mbak Elliya, bawa kedalam mobil.” lelaki itu tanpa menunggu angin menamparnya langsung membawa Elliya kedalam mobil.
Di dalam mobil Elliya dan wanita itu duduk di kursi belakang. “Kita langsung antar Mbak Elliya kerumahnya ya, Mas,”
“Jangan Silfy! aku tidak mau pulang,” ucap Elliya bernada tinggi namun berintonasi lemah. Silfy dan laki-laki itu saling berpandangan, heran?
“Lho, kenapa Mbak?”
“Aku boleh tidur dirumahmu malam ini, nanti aku ceritakan.”
“Yah sudah mas kita pulang kerumah.” mobi berjalan seusai arah yang di kehendaki. Hingga sampai di sebuah rumah mewah.
“Sil, bisa kamu bilang pada suamimu, untuk meninggalkan kita berdua saja?” ucap Elliya.
“Ohh…baiklah.”
“Mas Pur,  bisa tinggalin aku dan Elliya berdua!”
“Oke.” lelaki bernama Pur itu pergi keruang tengah untuk menyaksikan sinema Hollywood terbaru.
“Kita ke atas saja, ke kamar mbak?” ajak Silfy.
Bersambung….

0 Response to "Elliya part 2"

Posting Komentar