Benteng Kuno Penjaga Ternate

Pulau Ternate sangat subur. penduduknya berkebun pala dan kayu manis di lereng Gunung Gamalama. Sejak abad ke 13, rempah-rempah di Ternate sudah dikenal dunia. Kapal-kapal Arab, Persia, India dan China singgah untuk membeli rempah-rempah. Karena letaknya yang strategis, Ternate menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Maluku Utara.
        Kekayaan rempah-rempah menarik bangsa Eropa. Pada tahun 1512 untuk pertama kalinya kapal Portugis mendarat di Ternate.
Beberapa tahun kemudian datang pula bangsa Spanyol dan Belanda. Untuk melindungi kegiatan perdagangan, Portugis membangun beberapa benteng. Benteng itu di bangun tempat yang agak tinggi agar tentara dapat mengawasi kapal asing yang datang.
       Benteg yang paling tua adalah Benteng Kastela. Benteng ini di bangun Portugis pada tahun 1522. Benteng ini aslinya bernama Nostra Senora Del Rosario. Namun, penduduk disekitar menyebutnya Gam Lamo, artinya kampung besar. Dulu kawasan benteng ini sangat luas. Karena, disinilah pusat orang-orang Portugis melakukan aktivitas perdagangan rempah-rempah.
         Di sini pula Sultan Khairul  (Kolano atau raja Ternate) di bunuh saat menghadiri perundingan dengan Portugis pada tahun 1570. Kejadian ini membuat rakyat marah. Dibawah pimpinan  putra mahkota Sultan Babullah, rakyat Ternate mengepung benteng ini, sehingga orang-orang Portugis di dalam benteng itu kelapara. Akibat pengepungan itu, Portugis pun menyerah dan memilih angkat kaki dari Ternat.
         Pada tahun 1540, Portugis membangun dua benteng sekaligus Benteng Telukko dan Talamata. Benteng Telukko di bangun di atas bukit tak jauh dari pantai. Dari benteng ini Portugis bisa mengawasi kapal asing yang datang dari utara. Ketika Ternate di kuasai Belanda, benteng ini di ganti namanya menjadi Hollandia.
         Benteng satunya adalah Benteng Kalamata. Portugis memberi nama benteng ini Santa Lucia. Konon, benteng ini di bangun untuk menghadapi ancaman Spanyol yang bermarkas di Tidore. Sekarang benteng ini dikenal dengan benteng Kalamata. Kalamata adalah nama seorang pengeran di Ternate. Benteng yang paling besar adalah Benteng Oranye. Benteng ini dibangung oleh Belanda pada tahun 1607. Konon ini merupakan benteng pertama Belanda di Nusantara.
         Benteng Oranye di bangun di bekas Benteng Melayu milik Sultan. Pada zaman Belanda, benteng ini di jadikan tempat untuk rapat-rapat mengingat Ternate dijadikan sebagai kantor pusat VOC.
         Benteng-benteng kuno ini adalah bukti kebesaran Ternate di masa lalu. Sayangnya, bangunan bersejarah itu kurang menarik bagi pengunjung, karena tidak ada brosur atau pemandu yang bisa menceritakannya. (Sigit Wahyu*)

Sumber: Majalah Bobo

0 Response to "Benteng Kuno Penjaga Ternate"

Posting Komentar