Terlalu girang dengan sebuah kejutan Tuhan hingga
sampai saat ini aku dilenakan pada ketakjuban tingkahnya.
Terlalu sulit mendefinisikan arti senyumannya, tapi
mudah untukku jabarkan dalam semesta imaji bahwa aku dan dia mengkail rasa.
Terlalu indah dia dipelupuk mata hingga aku tak sadar
diri padahal sebenarnya dihadapku adalah manusia biasa bukan bidadari.
Terlalu berlebihan memang rasanya tatkala aku
melukiskan dia bagai begitu sempurna. Tapi bagi seorang suami yang selalu dia
perlakukan istimewa kata berlebihan justru tidak terlalu.
Dialah istriku
0 Response to "Dialah"
Posting Komentar